Video porno mirip Ariel, Luna Maya dan Cut Tari beredar di internet. Jika memang benar ketiganya membintangi video itu, Ariel, Luna dan Tari tidak layak diidolakan anak-anak dan remaja.
“Mereka tidak patut menjadi idola lagi jika mereka terbukti bersalah,” ujar Sekjen Komisi Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait saat berbincang dengan detikhot melalui telepon Kamis (10/6/2010).
Tak hanya patut diidolakan, kalau memang benar, ketiga artis itu menurut Arist juga harus meminta maaf ke publik dan tidak mengulangi perbuatannya. Ia pun berharap, semua orang yang digosipkan ada di video porno itu, mau bersikap jantan.
“Benar atau tidaknya kasus tersebut mereka harus gentle berbicara kepada publik sehingga tidak berlarut-larut seperti sekarang ini,” urainya.
Arist tidak mau gosip video itu berlarut-larut karena akan terus-menerus ditayangkan di televisi. Makanya ia pun meminta pada semua stasiun televisi untuk tidak mengulang-ngulang cuplikan gambar video porno tersebut karena bisa berdampak negatif pada anak-anak dan remaja. Kalaupun diberitakan, ia berharap pemberitaan itu dikemas dengan edukatif dan ada pesang jangan dicontoh.
“Anak-anak akan penasaran dan mencari tahu tentang video tersebut. Sedangkan kita tahu anak-anak merupakan peniru yang ulung dia akan melakukan hal yang sama dengan sosok yang mereka idolai, hal tersebut wajar terjadi kepada anak-anak, karena anak-anak suka meniru perilaku dari idola mereka,” jelasnya lagi panjang lebar.
Sumber : detikhot.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar