Home »
» Seekor Kambing di Tasikmalaya Makan Nasi dan Minum Kopi
Seekor Kambing di Tasikmalaya Makan Nasi dan Minum Kopi
TEMPO Interaktif, Tasikmalaya - Kesan pertama tentu heran. Bagaimana jadinya bila seekor kambing yang biasanya makan rumput hijau justru makan makanan manusia. Namanya pun mirip manusia: Hengki.
Kambing berusia empat tahun tersebut merupakan peliharaan Kurnia, 35 tahun, warga Kampung Sukaruji, Desa Sukaraja, Kecamatan Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.
Kambing gemuk ini sehari-hari justru melahap makanan layaknya makanan manusia seperti nasi, jajanan anak-anak, hingga minum kopi. Dalam keadaan tertentu, Hengki terpaksa makan dedaunan bila kondisi keuangan sang pemilik lagi minim.
Kurnia, yang sehari-harinya bekerja sebagai kondektur bus, terpaksa merogoh kocek Rp 10 ribu untuk memberi makan kambing peliharaannya ini. Bahkan akibat tabiat anehnya itu, hampir semua warga kampung Sukaruji sudah mengenal baik Hengki. Sebab, Hengki memang suka dilepas.
“Kalau kebetulan ada makanan lebih, mereka dengan senang hati memberikannya kepada Hengki,” ujar Kurnia, Kamis (17/6). “Tapi terkadang si Hengki ini juga merepotkan. Itu kalau muncul ulah nakalnya, sering menyerobot warung untuk mengambil makanan.”
Akibat kelakuannya, Kurnia terpaksa harus merogoh kocek lebih untuk mengganti barang dagangan yang disikat Hengki kambing kesayangannya itu.
Menurut Kurnia, makanan kesukaan Hengki sebagian besar berupa makanan anak-anak, seperti kue-kue kemasan dan kerupuk. Uniknya, Hengki tidak mau memakan makanan yang jatuh ke tanah atau sengaja dijilat dulu. “Biasanya makanan yang sudah jatuh hanya dicium dan dijilat setelah itu ia tinggalkan,” ujarnya.
Tak hanya itu, Hengki pun sudah terbiasa mengonsumsi air kopi dua sampai tiga kali sehari.
Air kopi yang diberikan tidak dijilat-jilat layaknya binatang saat minum namun langsung diseruput layaknya manusia minum, hingga tak jarang warga yang melihat tak tahan menahan tawa.
“Pokonya kelakuan makannya seperti manusia,” ujar Kurnia. “Jika dirata-rata, per hari si Hengki bisa menghabiskan Rp 10 ribu untuk jajanannya.”
Kebiasaan ini, lanjut Kurnia, diakuinya karena perlakukan berlebih dirinya terhadap kambing peliharaanya itu sejak pertama kali dibeli empat tahun lalu. Ia kerap memberikan perlakukan makan kambingnya itu layaknya menu makanan kepada manusia seperti memberikan nasi hingga mengonsumsi susu.
“Dulu tiap pagi diberi susu dan tidak jarang diberi nasi serta makanan manusia, termasuk jajanan,” ujarnya Kurnia sambil senyum.
Kurnia baru menyadari bila kambing peliharaannya memiliki perilaku makan layaknya manusia. Malah dalam beberapa kesempatan, Hengki kerap menolak ketika diberi makanan dedaunan ketika Kurnia tidak memiliki uang. “Kalau seharian tidak diberi makanan manusia, ia baru mau memakan dedaunan. Tapi saya kasian melihatnya,” ujar Kurnia.
Kendati harus menghabiskan biaya makanan Rp 10 ribu per hari, Kurnia bertekad akan terus mengurus kambing kesayangannya itu. Apalagi istri dan anaknya tidak mempermasalahkan hal tersebut. Bahkan mereka pun turut menyayanginya, layaknya keluarga sendiri.
Namun karena bau badannya sangat menyengat, si Hengki tetap saja ditempatkan pada kandang di belakang rumah.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar