Jenis katak itu telah salah diidentifikasi oleh museum, kata Dr Indraneil Das dari Institut Konservasi Lingkungan dan Keanekaragaman Hayati, Universitas Malaysia. “Ilmuwan mengira bahwa binatang tersebut masih berumur muda, tetapi sejak penemuan jenis ini, hal itu telah diubah,” katanya.
Das menerbitkan laporan penelitiannya dengan Alexander Haas dari Museum Biozentrum Grindel und Zoologishes di Hamburg, Jerman. Katak kecil itu ditemukan di pinggir jalan yang mengarah ke pegunungan Serapi di Taman Nasional Kubah, negara bagian Serawak, Malaysia.
Para ilmuwan melacak katak itu di saat senja, melalui beberapa suara serak katak yang berisik. Kemudian mereka menangkap katak yang melompat ke selembar kain putih untuk dipelajari. Penelitian tersebut merupakan sebuah pencarian global yang dilakukan oleh Tim Khusus Konservasi Amfibi bagi Persatuan Konservasi Internasional untuk meneliti ulang 100 jenis amfibi yang hilang.
0 comments:
Posting Komentar