Home » » Rujak Bubur Menu Buka Puasa Khas Pamekasan

Rujak Bubur Menu Buka Puasa Khas Pamekasan

Rujak bubur salah satu kuliner khas Madura dari puluhan aneka kuliner yang ada di Pulau Garam ini. Rujak bubur merupakan menu makan siang yang kini menjadi pilihan favorit keluarga saat jeda makan siang tiba. Menu yang satu ini menjadi unik, lantaran mengawinkan dua menu berbeda. Yakni rujak dan bubur bawang.

Harga satu porsinya cukup terjangkau. Cuma merogoh kocek sebesar Rp 4 ribu, konsumen sudah bisa menikmati rujak bubur sepiring penuh. Karena harganya yang terjangkau itulah, banyak konsumen yang memilih membungkus lebih dari seporsi dan dimakan bareng sekeluarga di rumah masing-masing. Tapi, ada pula konsumen yang langsung melahapnya di warung rujak bubur milik Liana ini.

Sebelum menyajikan ke konsumen, Liana mengulek racikan bumbu rujak berupa campuran cabai, petis, kacang goreng, dan irisan pisang mentah di atas cobek besar. Setelah halus, Liana menambahkan irisan cingur rebus, kecambah, irisan kacang panjang, dan irisan rumput laut. Tak lupa Liana menambah cacahan mentimun dan kripik singkong.

Usai mengulek rujak, Liana terlebih dulu menuang bubur bawang ke atas wadah. Bisa berupa piring, bisa pula berupa talam daun pisang. Di atas bubur bawang inilah, Liana lalu menaburkan rujak. Jadilah rujak bubur siap saji.

Warung rujak milik Liana ini cukup dikenal warga Kota Pamekasan, Madura. Apalagi lokasinya persis di pojok lintasan Jalan Jingga dan Jalan Purba. Liana sendiri mengaku, warung rujak bubur yang dikelolanya ini merupakan warisan mendiang ibunya.

"Konsumen paling banyak memeasan pada saat jelang waktu makan siang," kata Mbak Lin, panggilan akrab Liana, yang ditemui di warungnya, Selasa (3/08/2010).

Liana mengaku, penganan rujak bubur ini bakal laris manis pada saat bulan puasa nanti. Selama rentang sebulan puasa itu, bakal bermunculan pedagang rujak bubur dadakan. "Usai salat tarawih, banyak warga muslim yang membeli rujak bubur," sambungnya.

Menurut Liana, warung rujak bubur yang kini dikelola bersama adiknya itu, telah beroperasi sejak era 1970-an. Konsumennya tak hanya datang dari Kota Pamekasan saja. Namun, warga kota Pamekasan yang bekerja di luar kota pun menyempatkan mencicipi rujak bubur ini, saat mereka mudik ke Madura.
Share this article :

0 comments:

 
Support : Anas Arema.co.nr | Maya Chentil.co.nr | Maskolis | Johny Portal | Johny Magazine | Johny News | Johny Demosite
Copyright © 2011. Blog Berita Dan Info Online - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website Inspired Wordpress Hack
Proudly powered by Blogger