Akhir-akhir ini sebuah berita heboh tentang Facebook berhembus kencang lewat ranah maya. Situs jejaring sosial yang penggunanya sudah melebihi setengah miliar orang dis eluruh dunia itu, disebut-sebut tengah mengembangkan telepon selular.
Salah satu yang memberitakan soal ini adalah Techrunch, yang menyebut bahwa Facebook bersama pihak ketiga, diam-diam sedang mengembangkan perangkat lunak untuk ponselnya yang berbasis android.
Dua karyawan Facebook yang terlibat, Joe Hewitt dan Matius Papakipos, dinyatakan secara diam-diam telah melakukan proyek pengembangan tersebut. Diceritakan pula bahwa proyek ini muncul karena keprihatinan Facebook. Pihak Facebook ingin mengintegrasikan daftar kontak dan fungsi inti lainnya dari telepon. Dan, hal itu hanya dapat dilakukan jika membuat sistem operasi.
Dia lantas mencontohkan keluar masuknya koneksitas untuk untuk iPhone dan sinkronisasi kontak melalui aplikasi iphone mereka. Dia juga mencontohkan ponsel INQ1 dengan integrasi Facebook (yang pertama disebut 'Facebook Telepon'). Dalam kegiatan pengintegrasian yang lebih mendalam, orang menyebutnya sebagai Facebook Telepon.
Techrunch juga menyebut bahwa kedua orang yang dilibatkan dalam proyek tersebut mempunyai pengalaman yang cukup banyak dalam pengembangan teknologi. Hewitt membantu menciptakan browser Firefox dan bekerja pada Parakey sebelum diakuisisi oleh Facebook pada tahun 2007.
Papakipos juga memiliki latar belakang yang sempurna untuk proyek ini. Dia memimpin proyek Google Chrome OS sampai Juni. Dia kemudian keluar dan bergabung dengan Facebook. Papakipos dianggap sebagai pengembang rockstar, dan ada sejumlah pekerjaan dia akan lakukan di Facebook.
Namun menanggapi hal itu, Facebook membantahnya. Juru bicara Facebook Jaime Schopflin mengatakan perusahaannya tidak membangun perangkat ponsel sendiri. "Pengembangan ponsel tidak kami lakukan," ujar Schopflin.
Dia menampik apa yang dikatakan Techcrunch dan menganggap berita itu kurang akurat. Schopflin mengakui Facebook memang terlibat dalam integrasi yang lebih dalam dengan beberapa produsen atau pihak ketiga.
Tapi, "Lebih pada mengintegrasikan lebih mendalam pada platform yang ada dan sistem operasi merupakan cara yang baik untuk mengaktifkannya," ujarnya.(TempoInteraktif.com)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar