Makna Idul Fitri bagi semua umat Islam akan berbeda-beda, tetapi Idul Fitri tahun ini bagi Yani Suryanto akan spesial karena dirinya merasa terlahir kembali ke dunia ini. Sebab, Lebaran kali ini, mantan ikon waria Kota Malang ini terpanggil untuk kembali ke fitrah asalnya.
Yani Susanto, alias Yanti Saraswati (41), dulu dikenal sebagai primadona waria di Kota Malang. Selain pernah memimpin Ketua Iwama (Ikatan Waria Malang), ia juga banyak memenangi kontes kecantikan dan rias antarwaria tingkat nasional.
Dilihat dari foto, secara fisik, ia susah dibedakan dengan perempuan tulen. Wajahnya memang cukup cantik, ditambah operasi suntik silikon yang membuat dadanya montok.
Modal itu cukuplah membuat laki-laki hidung belang terpikat. Paling tidak lima laki-laki jenis ini antre mengencaninya dalam sehari. Di masa tua, ketika gincu dan bedak tak lagi mampu menutup keriput wajah, Yanti tetap "laris". Keahliannya merias bisa diandalkan. Bisa dibilang, inilah sosok impian kaum waria.
Namun, Yani baru saja membuang semua cerita itu. “Saya tidak bisa membohongi hati nurani bahwa yang saya jalani selama ini menyalahi ajaran agama,” kata Yani.
Yani, yang mengaku lembeng sejak lahir ini, memutuskan bertobat dan membuang nama "Yanti". Keinginan bertobat itu sebenarnya sudah mengusik sejak 2001, saat ia mendekam di LP Lowokwaru karena kasus togel.
Namun, baru pada awal Ramadhan 2010, pemilik salon Yani di Jalan Belakang RSSA itu mengeksekusi tekad tobatnya itu. Salah satunya adalah mengangkat silikon dari payudaranya. Semakin hari, niat Yani untuk berubah tak bisa lagi dibendungnya. Ia jadi kerap menangis ketika shalat di masjid.
“Puncaknya belum lama ini. Saya mimpi shalat di depan Al Quran yang bercahaya. Begitu bangun, saya langsung cukur gundul rambut panjang saya,” kenang Yani.
Namun, ia sempat bingung memikirkan biaya operasi pengangkatan silikon yang mencapai Rp 40 juta. “Tapi di momen inilah saya merasa banyak dibantu Yang Di Atas. Mulai menemukan dokter yang membantu menekan biaya operasi, sampai penyembuhan yang sangat cepat,” kata Yani.
Kini, ia mengaku merasakan kelegaan luar biasa setelah menjadi laki-laki seutuhnya. “Mungkin inilah Lebaran paling istimewa bagi saya karena ini momen terpenting dalam hidup saya,” kata pria kelahiran Kendalpayak ini.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar