PURWOKERTO - Maemunah, bocah 15 tahun yang gagal masuk pondok pesantren gara-gara kerancuan jenis kelamin, bernapas lega kemarin (25/6). Impiannya untuk menjadi laki-laki sebentar lagi terwujud. Sebab, tim dokter RS Karyadi menyatakan bahwa Maemunah positif laki-laki.
"Saya tidak tahu istilah medisnya. Yang jelas, berdasar pemeriksaan DNA dan kromosom, Mae (sapaan Maemunah) dinyatakan positif laki-laki. Semua unsur mendukung," kata Kades Tambaksari Kidul Joko Suryanto. Menurut Joko, Mae terlihat sangat senang setelah tim dokter memutuskan bahwa dirinya lelaki.Setelah status kelamin Mae jelas, tim dokter segera melakukan tindakan medis terhadap anak pasangan Sarni dan Kunaedi Wartim tersebut. Menurut rencana, Mae kembali ke RS Karyadi pada 14 Juli. "Mungkin langsung opname untuk menjalani operasi," tambahnya. Untuk biaya operasi, lanjut Joko, digunakan anggaran dinas kesehatan provinsi.
Setelah operasi, Mae juga harus menjalani penetapan jenis kelamin melalui proses pengadilan. Untuk masalah itu, Ketua Pusat Gender dan Anak Dra Tri Wuryaningsih sudah menyiapkan pengacara untuk membantu Mae mengubah status menjadi laki-laki dan mengganti nama menjadi Mae Purnomo.
Seperti diberitakan, remaja asal Desa Tambaksari Kidul, Kecamatan Kembaran, itu sejak lahir dilabeli jenis kelamin perempuan. Karena bidan yang membantu persalinannya bilang Mae perempuan, si kecil pun disebut perempuan dalam akta. Akibatnya, ijazah dan dokumen lain menyebutnya perempuan pula.
Saat bersekolah pun, dia selalu memakai pakaian perempuan. Namun, dia menyukai permainan laki-laki seperti sepak bola, tinju, dan mobil-mobilan. Sejak kelas III SD, Mae memang mulai merasa dirinya laki-laki. Namun, baru saat berusia 12 tahun, dia berani menyatakan diri sebagai laki-laki. Dia mulai berpakaian laki-laki dan bergaul dengan teman laki-laki.
Hasrat Mae untuk laki-laki menemukan peluang saat petugas sensus penduduk mendatanya. Ketika itu Mae mengaku laki-laki meski semua dokumen menunjukkan dia perempuan. Kasus itu pun mencuat dan Mae dirujuk ke RS Kariyadi Semarang untuk menjalani serangkaian pemeriksaan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar