Home »
» Antiknya Sepeda Tandem Kembar dari Kendal
Antiknya Sepeda Tandem Kembar dari Kendal
Bagi sebagian orang melihat sepeda tandem dengan posisi pengendara dan penumpang berada di depan-belakang adalah hal biasa. Lalu, bagaimana dengan tandem dengan posisi pengendali dan penumpang di kiri-kanan?
Sepeda tersebut diberi label 'Insulinde' dengan lokasi perakitan di Semarang dan tahun produksi pada 1930-an. Keunikan sepeda ini selain memiliki kendali yang berdampingan, para pemiliknya bukan sembarang orang.
"Hanya untuk bangsawan," kata sang pemilik, Azhar Yulianto, saat ditemui detikcom di lokasi Kongres Sepeda Indonesia, Parkir Timur Senayan, Sabtu (17/7/2010).
Pegawai bank ini menceritakan kisahnya dalam mendapatkan sepeda antik ini. Ia memakan waktu cukup lama dalam proses tawar-menawar untuk mendapatkan barang langka itu agar berpindah ke tangannya.
"Kalau namanya jodoh memang nggak ke mana. Akhirnya dapat juga," kisah laki-laki asal Kendal, Jawa Tengah, ini.
Sang pemilik asal Pemalang yang juga pegawai bank, lanjut Azhar, mempercayakan sepeda itu dirawat olehnya.
Kisah lain sepeda tandem kembar itu konon merupakan koleksi dari Dr Gan Sing Bie. Ia adalah kolektor benda-benda kuno yang bertempat tinggal di Semarang. Karena sesuatu hal, sepeda dihadiahkan kepada montir pribadi sang kolektor. "Urutannya panjang hingga sampai ke tangan saya," kata Azhar.
Karena langka, tentunya tidak sedikit duit yang dirogoh Azhar. "Adalah harganya, tapi lumayan mahal. Walaupun mahal kalau lihat nilai barangnya tidak apa-apa," ujarnya.
Azhar mengaku tidak mau melepas salah satu dari 30 sepeda yang ia cintai itu. "Nggak akan dijual, kalau dijual sama dengan keris, hilang pamornya," selorohnya.
Soal perawatan, tentunya barang langka memiliki perawatan tersendiri. Satu bulan sekali Azhar memoles koleksinya itu dengan oli dan solar untuk mencegah munculnya karat di badan sepeda.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar