DPP Front Pembela Islam (FPI) melalui Ketua Bidang Advokasi, Munarman, mengaku memiliki saksi terkait pembiayaan pelatihan terorisme di Aceh yang didanai oleh Sufyan Tsauri. Saksi tersebut sampai sekarang masih disembunyikan FPI dan akan memberikan keterangan di Komisi III DPR.
“Kami memiliki saksi untuk itu dan akan memberikan kesaksian di Komisi III DPR nanti. Saksi tersebut belum bisa kami ungkapkan dan masih kami sembunyikan untuk keamanan,” kata Munarman di Markas FPI, Jakarta, Senin (9/8/2010).
Hal tersebut dipertegas pimpinan FPI, Habib Rizieq. Ia mengatakan, pembiayaan terhadap latihan terorisme di Aceh dilakukan oleh Sufyan Tsauri, bukan Ustad Abu Bakar Ba’asyir seperti yang dituduhkan saat ini.
“Kami sudah berbicara dengan Komisi III DPR. Nanti kami akan beberkan. Komisi III pun sudah menyatakan siap untuk menerima kami,” kata Habib Rezieq.
Ia kecewa terhadap Polri yang tidak mempublikasikan Sufyan Tsauri yang saat ini sudah ditangkap Mabes Polri terkait latihan terorisme di Aceh. Menurut Habib Rezieq, saksi yang diajukan nanti merupakan anggota FPI yang sempat diajak Sufyan untuk berlatih di Aceh.
“Tapi ada sebagian anggota FPI yang tidak ikut, dan untuk yang ikut pun sudah kami minta agar mereka menyerahkan diri kepada polisi pada saat itu, karena mereka tidak melakukan aksi terorisme seperti melakukan pembonan mal ataupun (kantor) diplomat,” paparnya.
FPI justru menilai, penangkapan Abu Bakar Ba’asyir merupakan sebuah politik rekayasa terorisme terhadap umat Islam.
"Sofyan Tsauri sudah ada di tangan Polisi, tapi tidak dipublikasi. Ada apa ini sebenarnya? Saya melihat ini ada ada rekayasa terorisasi terhadap umat Islam,” tutupnya.
0 comments:
Posting Komentar