"Saya terima informasi bahwa Mulyadi kabur ke Kalimantan. Memang belum pasti, tapi kabar itu tersiar ke seluruh warga," tutur Sekdes Desa Tambakrejo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Febriana Kristanti kepada detiksurabaya.com melalui telpon genggamnya, Kamis petang (26/8/2010).
Sebelumnya, kata Febriana, kabar kaburnya bapak satu anak itu juga diungkapkan oleh kedua orangtua LD. Bahwa lelaki seharinya menjadi petani itu telah meninggalkan kampung halamannya. "Pak Misdi ayak kandung LD juga bilang begitu, katanya Mulyadi sekarang pergi ke Kalimantan," terangnya.
Wanita berkaca mata ini menduga Mulyadi kabur hanya untuk menghilangkan tanggungjawab atas perbuatanya telah menikahi LD yang saat itu dalam paksaan kedua orang tuanya. Hal itu juga diutarakan orang tua LD, bahwa Mulyadi memilih kabur karena terancam akan mendekam di sel tahanan.
Kendati demikian, Febriana masih mencoba menelusuri kebenaran kabar tersebut. "Mungkin kabur biar tidak ditangkap petugas," ungkapnya.
Sementara itu, Polres Malang tetap menunggu kelengkapan pemeriksaan sejumlah saksi sebelum menjerat Mulyadi pria yang menikahi LD. Petugas juga menyakini telah mengetahui keberadaan Mulyadi dan sewaktu-waktu akan mudah menangkapnya."Kami tidak akan kehilangan suami korban, karena keberadaannya kami pantau terus," ujar Kanit UPPA Polres Malang Iptu Arief Ardiansyah.
Seperti diberitakan, LD bocah duduk di bangku kelas II SMP dipaksa kedua orangtuanya untuk menikah siri dengan Mulyadi (31) di sebuah masjid di Dusun
Sendangbiru, Desa Tambakrejo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang,tiga pekan lalu.
Tak kuat dengan nasib yang dialami, bungsu dari tiga bersaudara nekat kabur dan meminta bantuan perangkat desa setempat. Pemerintah desa kemudian melaporkan kasus ini ke polisi.
0 comments:
Posting Komentar