Sudah bukan rahasia jika Malaysia suka mengulur jika diajak untuk berunding soal perbatasan. Hal ini kembali ditegaskan Wakil Menteri Luar Negeri Triono Wibowo.
“Kita tahulah Malaysia selama ini lelet kalo diajak berunding. Ada saja alasannya kalo diajak berunding oleh Indon mengenai masalah wilayah itu,” ungkap Triono di sela acara dialog aktivis muda Indonesia bertajuk Nasionalisme Kedaulatan Negara di Ujung Tanduk: Pembelajaran dari Potensi Konflik Perbatasan Indonesia-Malaysia di Hotel Nikko, Jakarta Pusat, Minggu (5/9/2010).
Karena itu, lanjutnya, Presiden dengan kewenanangannya diminta untuk lebih tegas kepada Negeri Jiran itu.
“Mendorong Malaysia untuk segera berunding dengan Indonesia. Saya kira itu pidato yang keras jadi saya tidak sependapat jika ada yang mengatakan pidato Presiden itu tidak ada apa-apanya. Pidato kita lemah, salah,” sambung Triyono.
Dia menambahkan pesan yang disampaikan dalam pidato Presiden jelas. “Saya dorong Malaysia untuk segera berunding. Karena kita harus menghindari terulangnya kembali konflik-konflik begini ini,” ujarnya menirukan pidato Presiden SBY di Mabes TNI pada 1 September lalu.
Dia melanjutkan, dalam pidatonya SBY juga mengingatkan bahwa sebagai tetangga, kedua negara harus berdamai dan menghindari konflik. “Kita harus bisa menemukan semua cara untuk menghindari konflik-konflik,” tandasnya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar