Minuman Kaleng Malaysia Laris Manis di Pekanbaru

Menjelang lebaran minuman kaleng sangat laris manis di Pekanbaru. Sebagian besar minuman ringan itu justru berasal dari Malaysia yang hubungannya sedang memanas dengan Indonesia.

Hubungan politik kedua negara silakan saja memanas. Bagi masyarakat Riau hal itu tidak perlu dihiraukan. Jalur bisnis selaku provinsi yang punya kedekatan khusus, tetap saja berjalan normal.

Sebagaimana lebaran, orang Riau membiasakan diri membeli minuman kaleng untuk dihidangkan dalam suasana lebaran. Minuman kaleng yang banyak beredar di Riau justru dari Malaysia. Berbagai aneka rasa minuman segar bisa dibeli dari negeri Upin-Ipin itu.

"Harga minuman kaleng asal Malaysia lebih murah ketimbang produk dalam negeri. Mengapa harus beli yang mahal, sedangkan rasa minuman kaleng itu lebih enak punya Malaysia," ujar Said Isam warga Pekanbaru dalam perbincangan dengan detikcom, Minggu (5/09/2010).

Seorang agen minuman kaleng asal Malaysia Imro Hasibuan menyebut, setiap lebaran dia menyediakan stok barang minimal 35 ribu krat. Berbagai aneka minuman kaleng tersedia di ruko miliknya di kawasan Pasar Bawah Pekanbaru."Kalau sudah lebaran permintaan minuman kaleng sangat ramai di Pekanbaru. Di banding kota lainnya, minat masyarakat beli minuman kaleng sangat tinggi di Riau. Makanya, saya sendiri saja bisa menjual sampai 35 ribu krat minuman, itu belum agen lainnya," kata Hasibuan.

Menurutnya, pesanan minuman kaleng ini, tidak hanya pada masyarakat. Melainkan selaku agen juga bekerja sama kepada instansi pemerintah.

"Kita punya relasi ke sejumlah kantor pemerintah maupun swasta. Satu kantor saja, minimal pesan 250 krat. Malah ada yang pesan sampai 1.000 krat," kata Hasibuan.

Selain minuman kaleng untuk disajikan saat lebaran, masyarakat juga menjadikan minuman kaleng sebagai buah tangan. Tak guna heran bila kadang masyarakat yang ingin mudik ke luar Riau, juga membiasakan membawa oleh-oleh minuman kaleng.

"Saya kalau mudik ke Palembang tetap saja bawa minuman kaleng. Padahal di kampung saya itu, tidaklah begitu menjadi tradisi. Tapi mereka juga senang kalau dibawain minuman;"kata Yansah seorang warga lainnya.