Fenomena kendaraan ''bertingkat'' muncul di mana saja,khususnya negara-negara berkembang. Di Bangladesh, kereta api ''bertingkat'' (dengan penumpang di gerbong dan atap) biasa terjadi. Apalagi, menjelang Lebaran. Di Manila, Filipina, sejumlah bocah berbagi tempat saat naik ojek roda tiga kemarin (8/9). Sebagian berjejal di bagian bawah atau membonceng sopir, sebagian memilih duduk di atap. Anak-anak itu tetap riang gembira. Bagi bocah-bocah tersebut, begitu juga penumpang kereta di Bangladesh, naik kendaraan ''bertingkat'' seperti itu isis atau sejuk karena hembusan angin. Padahal, berisiko atau membahayakan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar