Vibrator menghadirkan sensasi cepat saat menyerang klitoris. Memanfaatkan vibrator pada Miss V saat Mr P penetrasi akan dapat mengendalikan keagresifannya. Tak ada salahnya Anda mewujudkan keinginannya memakai vibrator. Gosokkan alat itu pada klitorisnya lalu lihat betapa ia menggeliat karenanya.
Tentu saja, seperti dijelaskan banyak pakar seks, tujuan utama sebagian besar “barang nakal” ini adalah membantu wanita menikmati pengalaman seks menyenangkan.
"Menurut filosofi saya, mainan seks dan aksesorinya ibarat lip gloss—Anda tidak membutuhkan mereka, tetapi mereka pasti membuat Anda merasa lebih bahagia, lebih seksi, dan lebih feminin," kata Dana B Myers, pendiri butik online Booty Parlor Inc.
Memang, dengan vibrator, orgasme diukur hanya dengan kekuatan atau tenaga baterai hingga bagi wanita berhasil mencapai klimaks. Meski awalnya wanita ingin merasakan sensasi vibrator tanpa bermaksud membandingkan kemampuan "adik kecil" Anda dengan vibrator, kenyataannya, vibrator bisa menimbulkan kecanduan, bahkan lebih parah, mematikan hasrat seks pria alias bikin Mr P letoy.
“Kasus demikian (ketagihan vibrator) banyak terjadi, lebih dari yang diduga kebanyakan orang,” kata terapis seks Linda De Villers, PhD, seperti dilansir Health.
Alasannya, ditambahkan De Viller, vibrator lebih sederhana dan lebih mudah diakses daripada berkompromi dengan Mr P. Sementara tidak ada yang salah dengan memanfaatkan mainan seks dalam kehidupan seks Anda, menjadi bergantung pada vibrator—bahkan lebih suka daripada Mr P—bisa menjadi masalah serius.
“Jika Anda benar-benar kecanduan vibrator saat bercinta, konsultasikan dengan terapis seks untuk mendapatkan berbagai sudut pandang soal hubungan,” saran De Villers.
Jika vibrator memberikan kepuasan lebih besar daripada seks bersama pasangan, bicarakan ide tentang mencoba beberapa gaya seks baru atau mungkin menggunakan vibrator berpasangan.
0 comments:
Posting Komentar