Bau badan memang tidak menyenangkan. Jika tidak diatasi bisa menggerogoti kenyamanan dan rasa percaya diri. Banyak cara dapat dilakukan untuk menyamarkan dan mengusir bau badan. Namun, banyak yang belum tahu bahwa deodoran alami bisa diperoleh di dapur. Apa sajakah itu?
Daun beluntas (Pluchea indica)
Tanaman ini berbau langu dan terasa getir. Untuk menghilangkan bau badan, daun beluntas biasa dilalap mentah atau dikukus terlebih dulu. Daun beluntas yang telah direbus juga lezat disantap sebagai urap (sayuran dengan kelapa parut yang dibumbui). Bila rutin menyantap daun beluntas, niscaya bau badan akan hilang. Selain itu, bau mulut yang kurang sedap pun akan hilang. Bagi yang tidak suka, bisa dengan meminum air rebusan daunnya setiap pagi dan sore. Beluntas juga bermanfaat menurunkan suhu tubuh karena akan memicu keluarnya keringat.
Daun kemangi (Ocimun bassilicum)
Daun kemangi mengandung minyak atsiri yang dipercaya dapat menghilangkan bau badan. Selain itu, juga berfungsi sebagai antiseptik. Caranya bisa dengan memanfaatkan sebagai lalap mentah atau sayuran urap. Atau, haluskan daun, biji, dan akar kemangi, lalu seduh dengan air panas, saring, dan ditambahkan gula aren. Minum 2 kali sehari, pagi dan malam.
Bagi wanita yang sedang menstruasi, mengonsumsi daun kemangi kurang lebih satu genggam pagi dan sore selama masa haid, akan terhindar dari bau tak sedap yang sering menimpa perempuan haid.
Rimpang temulawak (Curcuma xanthorrhiza)
Sapomin, flavoinoida, dan minyak atsiri, merupakan zat-zat dalam temulawak yang dapat menghilangkan bau badan. Caranya, minum rebusan rimpang temulawak yang telah dipotong-potong halus. Air perasan temulawak yang sudah diparut dengan tambahan sedikit madu juga dapat diminum untuk menghilangkan bau tak sedap. Selain itu, parutan temulawak juga dapat dibalurkan ke seluruh badan, lalu didiamkan hingga kering sebelum dibersihkan untuk mendapatkan hasil maksimal.
Bunga kecombrang (Nicolaia speciosa)
Zat aktif yang dapat menghilangkan bau badan pada tanaman ini adalah sapomin, flavoinoida, dan polifenol. Selain sapomin dan flavoinoida, kecombrang juga mengandung polifenol. Kecombrang dapat dimanfaatkan dengan memasak daun muda dan bunganya sebagai teman makan nasi. Bunga kecombrang dapat dimasak sebagai campuran sayur lodeh atau gulai.
Jeruk purut (Citrus bystrix)
Kulit jeruknya mengandung minyak atsiri yang berbau harum sehingga dapat digunakan untuk menghilangkan bau badan. Caranya, minum sari campuran kulit jeruk purut dengan sebatang kencur yang dihaluskan bersama-sama dengan air secukupnya.
Jeruk nipis (Citrus aurantifolia)
Jeruk nipis juga mengandung minyak atsiri. Caranya, 1 buah jeruk nipis, diperas, ambil airnya, campur dengan 1/2 sendok teh kapur sirih, aduk rata. Gosokkan ke bagian tertentu seperti ketiak setelah mandi. Diamkan sesaat hingga kering, kemudian baru menggunakan pakaian.
Jahe (Zingiber officinale)
Banyak orang India percaya, mengonsumsi jahe bisa membuat mereka tercium "manis". Menurut Pen Chao Cing, Kaisar Shen Nong di daratan China (3000 SM), jahe segar dapat menghilangkan bau badan dan mendekatkannya kepada aura spiritual. Wedang jahe yang dikonsumsi secara teratur bisa jadi membantu mengatasi masalah bau badan.
Mentimun (Cucumis sativus)
Timun atau mentimun yang kaya akan air ini mengandung kalsium, zat besi, magnesium. Mengonsumsi buah timun sangat terasa menyegarkan. Selain berkhasiat menurunkan demam, timun juga bermanfaat untuk kesehatan kulit. Caranya, cuci bersih satu buah mentimun muda, iris tipis, lalu oleskan atau gosokkan pada bagian badan yang berbau. Atau, parut mentimun, lalu kompres bagian ketiak dengan parutan tersebut. Diamkan kurang lebih 10-15 menit, kemudian angkat. Lakukan hal ini setelah mandi.
Cengkih (Eugenia aromatica)
Rendam beberapa kuntum bunga cengkih dalam air hangat sehingga mengembang, lalu dinginkan, dan minum airnya. Lakukan secara teratur pagi dan sore, niscaya bau badan akan segera menghilang. Selain itu, air rebusan beberapa kuntum cengkih dengan gula merah, dapat pula menjadi minuman segar dan menghangatkan di kala hujan.
(Uut/Tabloid Nakita)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar