Tim penolong mengangkat 27 jasad dari laut setelah kapal yang diduga mengangkut pencari suara menabrak batu karang di Pulau Christmas, Australia.
Sebanyak 42 orang lain selamat berkat pertolongan warga dan aparat Australia.
Kapal kayu tersebut diyakini diarahkan untuk mendarat Pulau Christmas, yang menjadi lokasi pusat penahanan pencari suaka Australia.
Beberapa warga Pulau Christmas mereka melihat tanpa bisa berbuat apa-apa ketika orang-orang di kapal kayu itu bergelayut di puing-puing kapal.
Petugas bea cukai setempat mengatakan upaya penyelamatan berlanjut di tengah kondisi laut yang sulit dan berbahaya.
Kapal pecah
Menurut saksi mata, kapal kayu mula-mula terlihat terombang-ambing oleh ombak besar sebelum kemudian menabrak batu-batu cadas di pinggir pantai Christmas Island, dan kemudian kapal pecah.
Warga setempat yang tinggal di Flying Fish Cove, tempat kapal itu tampaknya mencoba berlabuh, menceritakan mereka terbangun Rabu pagi, setelah mendengar suara jeritan yang sangat keras.
Sebagian warga kemudian bergegas datang ke arah sumber suara dan menyaksikan kapal itu tenggelam; mereka melihat sejunmlah laki-laki, perempuan dan anak-anak terlempar ke laut.
Warga melemparkan tali dan pelampung dari atas bukit batu untuk menyelematkan para korban.
Tiga kapal angkatan laut Australia juga dikerahkan dalam operasi penyelamatan itu, yang mendapat banyak halangan karena kondisi laut yang sulit.
Kapal itu diyakini oleh aparat Australia mengangkut sekitar 70 penumpang, yaitu orang-orang yang diduga sebagai pencari suaka dari Irak dan Iran, lapor wartawan BBC Nick Bryant dari Sydney.
Christmas Island memiliki fasilitas penahanan pencari suaka besar dan tempat penahanan itu kini dihuni oleh 2 ribu orang.
sumber : bbc.co.uk
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar