BEGITU banyak produk susu ditawarkan, hingga tak ayal memunculkan kebingungan saat Anda akan memilihnya. Sebenarnya, ada golongan orang yang diharuskan minum susu.
Iklan membombardir konsumen media massa dengan iming-iming dari ribuan produk yang berseliweran. Banyak calon konsumen yang pada akhirnya merasa perlu mengonsumsi atau membeli sesuatu, akibat janji iklan, termasuk susu. Ida Ruslita Amir M Kes, ahli gizi dari Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi) menegaskan empat golongan kritis (orang yang wajib) mengonsumsi susu, yakni anak, ibu hamil, ibu menyusui, dan lanjut usia (lansia).
“Anak harus minum susu guna mendukung masa pertumbuhannya, ibu hamil untuk menjaga kesehatan janin dan mempersiapkan tenaga untuk persalinan, ibu menyusui untuk menjaga kualitas produksi ASI, dan lansia untuk menjamin kualitas hidupnya mengingat daya pengecap lansia mulai berkurang, masalah demensia atau kepikunan, dan sebagainya,” paparnya pada peluncuran SKM Frisian Flag Gold di di F-Cone FX Mal, Jakarta, Rabu (14/7/2010).
Di luar empat golongan tersebut, susu diposisikan sebagai sumber gizi pendukung atau pengganti pangan hewani, seperti telur, daging, ikan, ayam, dan lainnya. Kalau asupan pangan lain—karbhohidrat, lemak, vitamin, mineral, dan sebagainya—Anda atau si kecil sudah mencukupi kebutuhan, maka konsumsi susu bisa dihilangkan.
“Nafsu makan anak kadang menurun, padahal dia butuh asupan gizi seimbang untuk pertumbuhannya, di sinilah pentingnya minum susu sebagai pelengkap kalori dan protein,” imbuh Ida.
Protein, ditambahkan Ida, diperlukan sebagai “polisi lalu lintas” atau zat pengatur dalam tubuh yang menjaga metabolisme dan sistem organ tubuh berjalan dengan baik. Balita memerlukan asupan protein lebih banyak—sekira 2 gram/kg bb—daripada orang dewasa sekira 1 gram/kg bb. Karena itu, jika Anda ingin membelikan susu si kecil, sebaiknya perhatikan label kemasan, terutama kadar proteinnya.
Kalau anak tak mau mengonsumsi susu, Ida menyarankan Ibu lebih kreatif mengolah susu dalam beragam menu makanan kesukaan si kecil, seperti menambahkan susu dalam es krim, puding, dan sebagainya.
“Ibu diharapkan dapat berkreasi dengan memanfaatkan aneka ragam sumber pangan yang tersedia secara ekonomis. Makanan seimbang yang terdiri dari berbagai aneka ragam makanan dan susu yang kaya protein, vitamin, serta mineral, sangat berguna untuk memenuhi kecukupan gizi”, lanjutnya.
Sementara itu, Ida menuturkan bahwa wanita lebih membutuhkan susu ketimbang pria.
“Kebutuhan gizi seseorang tergantung daur atau siklus kehidupannya. Wanita akan menapaki masa reproduksi, persiapan melahirkan, kemudian haid, menyusui, dan sebagainya. Tubuh perlu pengganti kalori yang bisa didapat dari susu. Ibu hamil, misalnya, membutuhkan tambahan 300 gram kalori daripada orang tidak hamil yang idealnya butuh 2200 gram,” jelas Ida.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar