MENGUAP bisa menjadi sebuah sinyal bahwa seseorang ingin melakukan hubungan seks, lebih kuat daripada keinginan untuk tidur. Faktanya, menguap dapat menunjukkan berbagai emosi, termasuk rasa ketertarikan, stres, dan bahkan keinginan untuk berhubungan seks.
Sayangnya, para ilmuwan belum dapat membedakan antara menguap yang menandakan gairah erotis dan menguap karena mengantuk. Demikian seperti okezone lansir dari Telegraph, Kamis (15/7/2010).
Teori baru tersebut diperkenalkan pada Konferensi Internasional Menguap (International Conference on Yawning) ke-1, di Paris pada Kamis, waktu setempat. Banyak misteri seputar menguap, meskipun fakta mengungkapkan bahwa rata-rata orang menguap 240 ribu kali sepanjang hidupnya.
Para ilmuwan masih tidak tahu persis mengapa manusia menguap. Bahkan sebuah teori favorit yang menjelaskan bawah menguap menyediakan ekstra oksigen ke otak, masih dinyatakan keliru.
Wolter Seuntjens, seorang akademisi Belanda yang merupakan pionir chasmology (ilmu tentang kajian menguap) mengatakan, "Kita bisa mengirim orang ke Bulan, tetapi kita tidak dapat menjelaskan tindakan yang paling sepele ini (menguap)."
Konsep menguap sebagai sinyal erotis diciptakan setelah Seuntjens mencatat bahwa banyak seksolog menerima keluhan seputar pasangan yang menguap selama berhubungan seks atau foreplay.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar