Kecelakaan pesawat di utara ibukota Pakistan, Islamabad, menewaskan seluruh 152 penumpang dan awak.
Pemerintah mengatakan mereka telah menemukan kotak perekam penerbangan dan sejauh ini belum diketahui sebab-sebab kecelakaan.
Pesawat itu jatuh di bukit Margalla di dekat ibukota, dan TV Pakistan menayangkan gambar reruntuhan pesawat di kawasan berkabut itu.
Pesawat Airbus A321 milik Airblue tersebut membawa lebih dari 150 orang penumpang itu. Pesawat itu sendiri terbang menuju Islamabad dari Karachi.
Operasi pertolongan besar-besar tengah berlangsung. Satu tim pasukan khusus Pakistan dikerahkan untuk membantu upaya pertolongan.
Pesawat dengan 146 penumpang dan enam orang awak, dilaporkan terbang dari Karachi 07.50 waktu setempat, dan kehilangan kontak dengan menara kontrol beberapa menit sebelum mendarat.
Saksi Khadim Hussain mengatakan kepada Kantor Berita Reuters: "Saat itu hujan. Saya melihat pesawat terbang sangat rendah dari jendela kantor saya."
Saksi lain, Saqlain Altaf mengatakan kepada Pakistan's kanal berita ARY, dia dan keluarganya tengah berjalan-jalan di bukit ketika dia melihat pesawat yang terlihat terbang tidak stabil di udara.
"Pesawat telah kehilangan keseimbangan, dan kami melihatnya jatuh," kata dia.
Jasad korban
Seorang wartawan stasiun televisi Express 24/7 dari lokasi pesawat jatuh menyatakan dia telah melihat 15 mayat.
''Tubuh mereka terceri berai dan terbakar,'' ujar Sabur Ali Sayed. ''Dan, ada dua wanita di antara korban tewas.''
Dia menambahkan: ''Banyak penolong telah mencapai lokasi. Orang lain sampai kemari atas kehendak sendiri. Pesawat hancur total, kepingan dan pecahan pesawat berserakan. Beberapa bagian pesawat masih terbakar. Sebagian semak belukar terbakar.''
Rekaman gambar televisi setempat memperlihatkan puing-puing besi yang bengkok terjurai dari pohon dan berserakan di tanah.
Pejabat mengatakan penjaga hutan di Bukit Margalla tengah mencari korban selamat, dan telah menemukan 5 jenazah.
Mohammed Usman, pejabat dari Bandara Internasional Benazir Bhutto, mengatakan puluhan orang keluarga penumpang berdatangan dan mereka menangis sambil berusaha mati-matian untuk mendapatkan informasi mengenai anggota keluarga mereka yang ada di pesawat.
Cuaca di Islamabad beberapa hari terakhir ini berawan.
Jurubicara Airblue Raheel Ahmed mengatakan kepada wartawan bahwa insiden pesawat jatuh itu "insiden yang sangat tragis".
"Prioritas utama kami ada;ah menemukan korban hidup. Cuaca tidak kondusif untuk penyelamatan, tapi tim pertolongan telah mencapai tempatnya," he said.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar