Pasangan suami-istri Arab Saudi menyiksa pembantu rumah tangga (PRT) mereka asal Sri Lanka hanya gara-gara si pembantu mengeluhkan beban kerja yang terlalu berat.
Pasangan itu menyiksa pembantu tersebut dengan mencancapkan 24 paku di tangan, kaki dan dahi wanita itu.
Hampir dua juta orang Sri Lanka mencari pekerjaan di luar negeri tahun lalu dan sekitar 1,4 juta orang, sebagian besar pembantu, dipekerjakan di Timur Tengah. Banyak dari mereka mengeluhkan pelecehan atau penyiksaan fisik.
LT Ariyawathi, seorang ibu tiga anak yang berusia 49 tahun, pulang ke negerinya, Jumat (27/8/2010) setelah lima bulan berada di Arab Saudi.
Keluarganya baru menyadari apa yang terjadi padanya ketika ia mengeluhkan rasa sakit dan mereka membawanya ke dokter, kata sejumlah pejabat Biro Tenaga Kerja Luar Negeri.
"Majikan dan istrinya memalu 24 paku ke tubuhnya ketika ia mengeluhkan beban pekerjaan yang berat," kata Kalyana Priya Ramanayake, sekretaris media di biro tersebut.
Ariyawathi dibawa ke rumah sakit untuk menjalani operasi pengeluaran paku dari tubuhnya, yang kata pembantu itu ditancapkan ke tubuhnya ketika benda-benda itu dalam keadaan panas.
Pemeriksaan dengan sinar X menunjukkan bahwa paku-paku dengan panjang satu hingga dua inci berada di tangan dan kakinya, dan satu paku di dahinya.
Biro Tenaga Kerja Luar Negeri membahas masalah itu dengan Jaksa Agung, sementara Kementerian Luar Negeri Sri Lanka akan membahas masalah itu dengan pemerintah Arab Saudi.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar