Pemerintah Indonesia kembali mempersempit zona bahaya di sekitar Gunung Merapi.
Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Surono, menjelaskan langkah ini diambil menyusul penurunan intensitas letusan.
"Intensitas letusan Merapi telah menurun. Aktivitas gunung yang tinggi kini juga cenderung turun," papar Surono kepada BBC Indonesia.
Perkembangan terbaru tersebut membuat zona bahaya dari puncak Merapi diturunkan.
Untuk Boyolali, zona bahaya dipersempit dari 10 kilometer menjadi 5 kilometer. Di Magelang, zona bahaya turun dari 15 kilometer menjadi 10 kilometer, sementara untuk Klaten 10 kilometer.
Untuk Sleman, zona bahaya ditetapkan 10 kilometer untuk wilayah Kali Boyong ke barat, sedangkan untuk kawasan Kali Boyong ke timur, zona bahaya ditetapkan 15 kilometer.
Masih awas
Tadinya di empat kabupaten tersebut, zona bahaya rata-rata 20 kilometer meski kemudian dikurangi radiusnya beberapa hari lalu. Hari ini, zona bahaya tersebut kembali dipersempit.
Surono menjelaskan perubahan ini tidak lepas dari aktivitas Merapi dalam beberapa hari terakhir.
"Volume gas SO2 jauh berkurang dari 180-200 kiloton pada 5 November menjadi 1 hingga 2 kiloton sekarang ini," kata Surono.
Parameter lain adalah frekwensi gempa. Energi gempa vulkanik Merapi sekarang jauh lebih kecil.
"Penyempitan zona bahaya ini akan memungkinkan masyarakat untuk kembali beraktivitas dan roda perekonomian bisa berputar," kata Surono.
Ia menegaskan meski sudah ada penyempitan zona bahaya, status Merapi masih dinyatakan awas.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar