Seorang perempuan petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Indonesia digerebek tengah berada di dalam kamar bersama tiga pria Arab.
Desi NRP, petugas yang sehari-hari menjadi perawat, itu akhirnya dipulangkan ke Tanah Air karena dugaan terlibat kasus asusila dengan ketiga pria Arab yang diketahui bekerja sebagai sopir.
"Saya ingatkan keras kepada seluruh petugas agar menjaga adab pergaulan. Kita kerja di sini harus mematuhi aturan Arab Saudi. Bersentuhan tangan, apalagi masuk kamar yang bukan muhrim, dilarang keras," kata Kepala Daerah Kerja Madinah Subakin Abdul Munthalib di kantornya, Madinah, Sabtu (16/10).
Desi dipulangkan lewat Jeddah pada pukul 10.00 waktu Arab Saudi kemarin. Untuk memudahkan pemulangan, perawat asal Palembang, Sumatera Selatan, itu disuntik dengan obat penenang.
Peristiwa dugaan perbuatan mesum itu terjadi pada Jumat (8/10). Desi digerebek petugas Daerah Kerja (Daker) Madinah.
Petugas curiga karena ada suara tawa laki-laki dan perempuan di sebuah kamar. Padahal, saat itu waktunya salat Jumat. Setelah digedor-gedor, perempuan yang pandai berbahasa Arab itu keluar dengan tidak mengenakan jilbab.
Subakin sempat memerintahkan agar dilakukan pemeriksaan lanjutan. Dari pemeriksaan itu lantas dilakukan pembinaan terhadap sang perawat. Namun, selama pembinaan dirasakan perubahan akhlak Desi tidak menunjukkan perubahan.
"Kita bukan semena-mena. Untuk menjaga nama baik PPIH tentu kita harus mengambil tindakan. Dari rapat kami usulkan dilakukan tindak lanjut agar Desi dipulangkan saja," kata Subakin.
Sementara itu, Desi membantah melakukan tindakan asusila yang melanggar kontrak kerja sebagai petugas haji. Perempuan berusia 25 tahun itu masuk ke kamar tiga pria Arab yang bekerja sebagai sopir di Daker Madinah itu untuk menumpang ke kamar mandi.
"Kan air di BPHI (Balai Pengobatan Haji Indonesia—Red) mati, jadi saya numpang di sini," jelas Desi.
Desi merasa difitnah atas tuduhan asusila itu. Menurutnya, yang mengunci kamar adalah para pria Arab itu.
Desi juga merasa tidak ada yang salah dengan tertawanya. Dia cekikikan karena para lelaki Arab bertubuh besar itu memberinya sebuah lelucon yang sangat menggelikan. "Itu semua fitnah. Saya bukan perempuan nakal. Saya sudah bersuami," tegas Desi.
Namun, saat diperiksa petugas keamanan, perawat yang pernah dua tahun bekerja di Rumah Sakit King Fath itu mengakui melakukan tindak asusila tersebut.
"Dia sudah berkali-kali melakukan tindakan yang sama. Dia dipecat dari Rumah Sakit King Fath karena kasus yang sama juga," kata Kepala Pengamanan Madinah Kasmudi.
Sedangkan Kepala Perawat BPHI Martin Hartiningsing mempersilakan saja kepada pihak berwenang untuk menjatuhkan sanksi keras terhadap anak buahnya tersebut. Desi dianggap telah memalukan korps perawat.
"Kita terima saja apa yang terbaik untuk dia. Kalau dia bersalah, dipulangkan tidak masalah," kata Martin.
Sementara itu, seorang calon haji asal Embarkasi Makassar, Sulawesi Selatan, diketahui bisa lolos dan berangkat ke Tanah Suci, padahal kondisinya sedang hamil. Usia kandungan calhaj bernama Helmiyati itu 10-12 minggu.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar