Rieke 'Oneng' Pitaloka meminta pemerintah seharusnya malu karena tidak bisa menyediakan lapangan kerja di dalam negeri. Hasilnya, ribuan warga Indonesia bermigrasi ke Arab Saudi untuk mengadu nasib sebagai pembantu dan pekerja kasar yang lain.
"Kalau tidak mampu melindungi TKI kita, jangan mengirim (TKI). Harusnya malu pemerintah karena tidak bisa menciptakan lapangan kerja di dalam negeri, ribuan orang menjadi pekerja kasar di negeri orang," kata anggota DPR tersebut di sela-sela demo di Kedubes Arab Saudi, Jl MT Haryono, Jakarta Timur, Jumat (19/11/2010).
Pernyataan tersebut didorong oleh penganiayaan Sumiati yang mulutnya digunting warga Arab Saudi. Selain itu, seorang warga Indonesia, Kikim, ditemukan tewas di tong sampah di negeri minyak itu, 3 hari sebelum Idul Adha.
"Yang terekspose media saja yang dilindungi pemerintah. Bagaimana yang tidak, yang jumlahnya lebih banyak. Di Filipina, pemerintah benar-benar serius melindungi warganya yang bekerja di luar negeri. Jangan nunggu ekspose media baru gerak. Gubernur NTB telah menghentikan TKI ke Arab sebagai PRT. Ini perlu direspon oleh Denpakertrans dan yang lain," tukas artis yang kini menjadi anggota komisi IX DPR tersebut.
Rieke 'Oneng' hadir pada demo pekerja migran di Kedubes Arab Saudi bersama puluhan aktivis. Dia ikut mendesak Pemerintah Arab Saudi dan Indonesia memperbaiki hubungan kedua negara terkait pekerja migran.
Menurut catatan Migrant Care, sepanjang 2010 sebanyak 5.563 PRT asal Indonesia mengalami masalah di Arab Saudi. Rinciannya, 1.097 orang dianiaya, 3.568 orang sakit karena kerja yang tidak layak, 898 orang tidak digaji dan menjadi korban kekerasan seksual.
Home »
Berita Lokal
» Rieke 'Oneng': Pemerintah Harus Malu Tak Bisa Sediakan Lapangan Kerja
Rieke 'Oneng': Pemerintah Harus Malu Tak Bisa Sediakan Lapangan Kerja
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar