Seorang peretas atau hacker ditangkap aparat berwenang Belanda, Kamis (9/12), atas tuduhan meretas situs Mastercard dan Paypal. Aksi itu diduga serangan balas dendam terhadap situs yang dianggap menghalangi WikiLeaks. Demikian diungkapkan Kantor Jaksa Penuntut Belanda di Den Haag, Kamis (9/12).
Pihak berwenang Belanda mengatakan pria remaja 16 tahun itu ditangkap di Hague, Rabu (8/12) malam, karena dituduh menyerang situs bisnis keuangan elektronik tersebut. Rencananya, remaja yang dirahasiakan identitasnya itu akan diajukan ke pengadilan Jumat (10/12). Penangkapan itu menyusul adanya laporan bahwa salah satu sumber pelaku serangan berasal dari Belanda.
Sebelumnya, situs Paypal dan Mastercard merupakan bagian dari target serangan DDoS (distributed denial of service) yang dikobarkan kelompok peretas yang menamai diri sebagai Anonymous dan 4Chan. Kedua penyedia layanan transaksi keuangan tersebut menutup akses ke akun donasi bagi WikiLeaks yang didirikan Julian Assange karena dianggap melanggar aturan penggunaan layanan. Tindakan tersebut memicu simpati kelompok peretas yang kemudian melancarkan aksi balas dendam dengan kode Operation Payback atau Operation Avenge Assange.
Seperti dikabarkan, WikiLeaks menjadi sorotan sejak mereka mengumumkan akan mengungkap lebih dari 250.000 dokumen rahasia diplomatik AS. Hal tersebut memicu kemarahan Pemerintah AS dan sejumlah negara. Bahkan, tekanan tersebut membuat Amazon menolak menjadi hosting untuk situs WikiLeaks. EveryDNS yang sebelumnya menyediakan alamat domain untuk WikiLeaks juga memutus akses sehingga situs pengungkap aib tersebut terpaksa ganti alamat dan menempatkan isi materi ke sejumlah server di berbagai negara. WikiLeaks juga beberapa kali menjadi target serangan DDoS.
sumber : Liputan6.com
Home »
Berita Luar Negeri
» Peretas Pendukung WikiLeaks Ditangkap di Belanda
Peretas Pendukung WikiLeaks Ditangkap di Belanda
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar